Peranan dokter kulit di zaman sekarang semakin diperlukan. Kondisi ini tak terlepas dari masyarakat kian sadar akan kesehatan kulit mereka. Sayangnya masih banyak yang salah memahami perbedaan dokter kulit dengan dokter kecantikan.
Dokter kulit adalah dokter yang menangani segala masalah yang berhubungan dengan kulit. Lebih daripada itu rambut, kuku, daerah kelamin atau genital, hingga perawatan estetika (kosmetik medik) juga menjadi ranah seorang dokter kulit.
Sebelumnya dokter kulit adalah dokter yang telah menempuh pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK). Namun beberapa tahun terakhir ini, gelar SpKK diubah menjadi Spesialis Dermatovenerologi atau yang disingkat SpDV. Gelar ini berasal dari kata ‘Dermatologi’ yang berarti cabang ilmu kedokteran tentang kulit, rambut dan kuku. Serta kata ‘Venerologi’ yang berarti area kelamin.
Prosedur praktik dokter SpDV sama seperti dokter pada umumnya. Pasien kulit dan kelamin perlu melewati diagnosis awal yang dilakukan dokter. Bentuknya yakni wawancara riwayat keluhan pasien, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Seorang dokter kulit wajib mendiagnosa pasien dengan tujuan mengetahui penyebab masalah dan menentukan jenis perawatan serta pengobatan yang sesuai untuk pasien.
Pada umumnya, dokter spesialis Dermatovenerologi menangani penyakit berikut ini,
Jerawat
Jerawat memang dapat mengempes dengan sendirinya dengan produk acne cream. Tetapi pada beberapa kasus menahun, dokter kulit adalah sosok yang tepat sebagai tempat konsultasi. Permasalah kulit yang merupakan kantung nanah dari penyumbatan pori-pori ini, dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya sel kulit mati, bakteri, penggunaan kosmetik yang tidak tepat, obat-obatan, hingga stres.
Psoriasis
Berbeda dengan panu, psoriasis adalah penebalan kulit yang menyebabkan gatal atau perih disertai warna kemerahan dengan semburat putih atau perak di permukaannya. Pada banyak kasus, penyakit ini muncul di kuku, kulit kepala, punggung, lipatan siku dan dengkul, genitalia, telapak tangan atau kaki, hingga kulit kepala. Meski terlihat seperti penebalan saja, penyakit bersifat eritroderma yang dapat menyebabkan kematian.
Alergi kulit
Menurut istilah kedokteran, alergi pada kulit disebut dermatitis kontak alergi. Penyakit ini merupakan respon sistem kekebalan tubuh yang terkontaminasi unsur bahaya dari luar tubuh. Misalnya makanan tidak bersih, kosmetik, obat-obatan oles, aksesoris, parfum, hingga lateks.
Infeksi jamur
Panu, kutu air, jock itch (infeksi di daerah lipatan kelamin atau ketiak), dan ringworm (kulit bersisik) adalah jenis-jenis penyakit akibat sekelompok jamur candida. Jamur ini biasanya menyerang karena kebiasaan memakai pakaian yang tidak menyerap keringat atau merokok.
Kanker kulit
Jangan anggap remeh benjolan, bercak, atau tahi lalat dengan bentuk dan ukuran yang tidak normal pada kulit. Sebab tanda tersebut bisa jadi gejala kanker kulit, Wijaya Lovers.
Agar terhindar dari kanker kulit, biasakan diri menggunakan sunscreen /sunblock untuk menghindari sinar UV. Wijaya Lovers juga wajib menjaga daya tahan tubuh ya!
Kanker kulit juga mudah menyerang pengidap HIV/AIDS, pengonsumsi obat imunosupresan, dan penerima transplantasi organ. Selain itu paparan bahan kimia tertentu, seperti arsenik, dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Riwayat keluarga mengalami kanker kulit, riwayat mendapatkan terapi radiasi, dan riwayat mengalami kanker kulit sebelumnya adalah potensi penyakit ini mudah meluas.
Herpes Zoster
Herpes zoster dikenal di Indonesia sebagai cacar api atau cacar ular. Gejala dari penyakit ini adalah ruam pada kulit dan timbulnya rasa nyeri yang kemudian menjadi luka melepuh. Ini terjadi sebagai bentuk reaktivitas dari cacar air.
Selain beragam penyakit yang dipaparkan di atas, dokter kulit juga menangani penyakit pada alat kelamin seperti infeksi menular seksual serta menangani perawatan kulit wajah seperti memperlambat proses penuaan dan perawatan kecantikan pada pria maupun wanita dewasa.
Ditulis oleh: dr. Hakim
Referensi
- American Academy of Aesthtetic Medicine. What is Aesthetic Medicine?
- Wikipedia
- Amour, K. Healthline (2016). Common Skin Disorders